Senin, 31 Desember 2018

Tambo Alam Kerinci

KONTROVERSI TAMBO KERINCI
KONTROVERSI ANTARA
TAMBO ALAM KERINCI VERSI 1
Karangan: Iskandar Zakaria
DENGAN VERSI TAMBO INDRAPURA
Karangan: Emral Djamal Dt. Rajo Mudo

Dalam buku Tambo Alam Kerinci Versi 1 tersunting bahwa:
Tersebutlah seorang yang bernama Indarjati beristrikan Indi Jelatah melahirkan 2 orang anak, yaitu :
  1. Perpatih nan Sebatang Tinggal di Pariangan Padang Panjang. 
  2. Indarbayo ikut ke luhak Alam Kerinci.
Indarjati dan anaknya Indarbayo merantau ke Alam Kerinci sedangkan Perpatih nan Sebatang tidak ikut serta. Kemudian di persiapkan alat untuk berangkat, yaitu : payung nan sekaki, tombak nan sebuah, keris nan sebilah, dan kambing nan seekor.
Dalam perjalanan menuju Luhak Alam Kerinci, medan tempuh sangat sulit, setelah bermunajat kepada TUHAN, Allah menurunkan petunjuk dengan menerbangkan daun sintuh dengan berlabuh di Gunung Jelatang (Hiang Tinggi) sekarang.

Tahun berlalu musim berganti, Indarjati dan istrinya mendapatkan keturunan 3 orang lagi, yaitu :

  1. Indar Tunggal atau Indar Bersusu Tunggal, inilah yang biasa disebut “ Nenek Bersusu Tunggal " di Gunung Jelatang Pariangan Tinggi. 
  2. Indar nan Beterawang Lidah tinggal di Gunung Jelatang Pariangan Tinggi. 
  3. Indi Maryam merantau ke Negeri Sembilan Malaysia. 

Indar Bersusu Tunggal menikah dengan dengan Samiah. Dari pernikahan ini ia memperoleh anak:
  1. Puti Dayang Indah tinggal di gunung Jelatang Pariangan Tinggi, Koto Jelatang Hiang Tinggi, 
  2. Puti Dayang Ramayah tinggal di Kemantan, 
  3. Puti (putri) Dayang Rawani di Talang Jeddah Jambi.
Kemudian Puti Dayang Indah melahirkan 5 orang anak,yang sampai saat ini disebut dengan NENEK LIMO HIANG TINGGI-HIANG KARYA, yaitu :
  1. Dari Indah, 
  2. Dari Setu, 
  3. Indi Cincin, 
  4. Mipin, dan 
  5. Mas jamain
Puti Dayang Ramayah melahirkan anak satu orang , yaitu : Si Bungo Alam.
Puti dayang Rawani menikah dengan seorang laki-laki asal Jawa Mataram yaitu Diwan Abdul Rahman, melahirkan keturunan bertempat tinggal di jambi, yaitu :
  1.  Karban,
  2.  Kartan, dan 
  3. Kalipan
Lalu Puti dayang Rawani dan suaminya pergi ke Jawa Mataram dan melahirkan 3 orang anak yaitu :
  1. Nahkudo Belang, 
  2.  Nahkudo Kumbang, dan 
  3.  Gajah Mada
(Tertulis di aur Kuning berbahasa Jawa Kuno yang masih disimpan di rumah gedang nenek limo Hiang Tinggi- Hiang Karya)
Dari Indah melahirkan pula :
  1. Incik Permato Mendiami Koto Pandan Sungai Penuh, 
  2.  Intan Permato Mendiami Pulau Sangkar, 
  3. Lilo Permato Mendiami Muara Kerinci Sandaran Agung (Sanggaran Agung).
Dari Setu melahirkan keturunan tiga orang, Yaitu :
  1. Pajinak mendiami latih Koto Limau Sering, 
  2.  Ungguk Mendiami Koto Beringin Rawang, 
  3.  Mangku Agung Mendiami Tebat Tinggi/ Sungai Tutung.
Indi Cincin melahirkan keturunan :
  1. Si Jaburiyah (Ambai) dan 
  2. Si Jaburino (Betung Kuning)
Mipin melahirkan satu orang yaitu Siti Padan (Koto Baru Hiang)
Mas Jamain beruami dengan Sutan Maalim Hidayah asal Pagaruyung melahirkan keturunan :
  1. Serujan Angin (Temiai) dan, 
  2. Tiang Bungkuk (Hulubalang Temiai)
Kalau disusun dalam akan menjadi ringkas seperti dibawah ini:
Kalau kita perhatikan suntingan dari buku karanganEmral Djamal Dt. Rajo Mudo dalam bukunya: Menelusuri Jejak Sejarah Dan Salasilah Kerajaan Usali Kesultanan Indrapura Di Pesisir Selatan – Sumatera Barat”
Disebutkan bahwa:
Hiyang Indrajati adalah seorang penasehat ahli, yang memegang peranan penting, bahkan dapat diduga sebagai konseptor utama tatanan dan strategi pemerintahan Pagaruyung pada zamannya. Seorang ulama yang arief dan cendekiawan ulung dari Dinasti Makhudum Sumanik, karena kemelut dengan Cina Kuantung (Kuwanti) yang menguasai daerah Sungai Ngiang, Hulu Rawas terpaksa menghadapi perang.
Perang dengan Cina Kuantung terus berlanjut. Hiyang Indrajati terus mengatur pertahanan dan bertindak langsung sebagai Stabilisator daerah Kerinci, Jambi dan Hulu Rawas. Namun sebaliknya seorang pembelot yang bergabung dengan Cina Kuantung dengan menyandang gelar sebagai Rio Dipati, dalam Kaba Cindua Mato dikenal sebagai Tiang Bungkuk dan anaknya Imbang Jayo bergelar Rio Agung Muda, dengan marahnya lalu menyerang dengan membawa bintaro yang banyak ke Luak Nan Tigo gara-gara tidak jadi kawin dengan Putri Bungsu. Nama sebenarnya putri ini adalah Puti Reno Kemuning Mego yang telah bertunangan terlebih dahulu dengan Remendung Tuanku Urang Mudo, Dewang Pandan Salasiah Banang Raiwano yang disebut juga sebagaiDang Tuanku, Malin Daulat, Tuanku Berdarah Putih. Hiyang Indarajati dengan dibantu Sultan Maharaja Hakikat Dewang Pati Rajowano, membawa bintaro cukup banyak menghadapi Cina Kuwantung ini di Hulu Rawas, sampai ke Kerinci, kemudian terus ke Tamiai bersama bintaro dan hulubalangnya dan akhirnya menetap di sana. Sebaliknya Cina Kuantung menggoncangkan Pagaruyung, Sungai Tarab, Sumanik, Padang Ganting dan daerah sekitar Luak Nan tigo yang berpusat di Pariangan Padang Panjang. Dengan pertimbangan yang cukup matang, dari pada karam pulau Paco hancurnya Pagaruyung, Tampuk Pulau Paco, akhirnya Tuanku Dewang Pandan Salasieh Bonang Raiwano, bersama istrinya Puti Bungsu Reno Kemuning Mego anak kandungTuanku Rajo Mudo di Ranah Sikalawi terpaksa meninggalkan istana. .....

Dari kedua sumber keterangan diatas terdapat kontroversi yang perlu diluruskan:
  1.  Menurut uraian Emral Djamal Dt. Rajo Mudo menyebutkan bahwa Indrajati berangkat ke Kerinci adalah dalam rangka membantu pertahanan dan peperangan melawan Tiang Bungkuk.
  2. Di lihat dari Tambo Kerinci Versi 1 ternyata Tiang Bungkuk tidak berada se zaman dengan Indrajati. 
  3. Malah dari uraian tambo tersebut Tiang Bungkuk adalah cicit-cicit dari Indrajati. 
  4. Gajah Mada yang disebutkan di dalam Tambo Kerinci Versi 1 adalah cicit-cicit dari Indrajati, padahal menurut salah satu Tambo Minang Kabau dan Indrapura menyebutkan bahwa Gajah Mada se zaman dengan Adityawarman.
  5. Sedangkan Aditiyawarman dibujuk oleh Datuk Perpatih Nan Sabatang untuk menikah dengan adik kandungnya yang bernama Puti Jamilan (Puti Reno Mandi), yang merupakan salah seorang anak dari Indrajati dengan Puti Indo Jelito.
Dari keterangan di atas terlihat bahwa terdapat kontroversi waktu dan pelaku sejarah yang perlu diluruskan agar generasi berikutnya mendapatkan kejelasan silsilah dan perjalanan sejarah yang benar.

 Home 

Sejarah Kerinci

SEJARAH ADAT KINCAI (KERINCI)

Oleh: 
Toyak Hamdani Rio Mandaro Gedang (Pak Tuo Rio ) 

Kurinci adalah tanah Minang Kabau dan penduduknya 90% dari daerah tiga Luhak Minang Kabau, tertsebut dalam tambo zaman dahulu, Minang Kabau yaitu selilit Gunung Merapi seedaran Gunung Psaman, sejajaran Sago dengan senggalang, seputaran Talang dengan Kerinci.

Toyak Hamdani Rio Mandaro Gedang ( Pak Tuo Rio )

Berkata mengenai Alam Kerinci bukanlah berarti menonjolkan Sukuisme tetapi membicarakan salah satu corak dari Kebudayaan Nasional Bhinika Tunggal Ika, Kerinci adalah salah satu daerah yang belum pernah di jajah oleh Raja Raja yang ada di Indonesia, cuman pada tahun 1903 daerah Kerinci dijajah oleh Belanda, kemudian Belanda kalah dengan Negara Jepang mangka tanah Kerinci beralih dibawah kekuasaan jajahan Jepang, dengan kata lain Tanah Kerinci dijajah oleh bangsa Asing selama lebih kurang empat puluh tiga setengah tahun

Kita kembali membicarakan asal usul Ninek Moyang di Tanah Sekepal Tanah Surga Tanah Sakti Alam Kerinci, Pepatah mengatakan:

Dari mana asal titik pelita
Di balik telumbu tali terang bulan mega mrga
Dari mana asal Ninek kita
Dari puncak Gunung Merapi
Melalui Bukit Sangka

terus ke Renah tujuh
Disebut juga Letih yang tujuh

Tatkala masa dulu Ninek yang bertujuh memandang dari Bukit Sangka kekiri dan kekanan nampaklah laut semata mata yang dikelilingi oleh Bukit Bukit yang sebelah kiri disebut Bukit Jantan dan Bukit sebelah kanan disebut Bukit Betina. 

Adopun Renah yang tujuh disebut sebagai berikut
  1. Renah Koto Limau Sering, didarat Dsn Belui, disitu diam Ninek Mangkudun Sati
  2. Renah Bingin, didarat Dsn Sungai Liuk disitu diam Ninek Talago Undang 
  3. Renah Koto Pandang, didarat Dsn Sungai Penuh disitu diam Ninek Siak Lengih 
  4. Renah Koto Jerangkang Tinggi, didarat Dsn Muak disitu diam Ninek Rajo Batinting gelar Sigindo Karao 
  5. Renah Koto Jelatang, didarat Dsn Hiang disitu diam Ninek Puti Indarjati 
  6. Renah Telang Banio, didarat Dsn Air Hangat disitu diam Ninek Si Rajo 
  7. Renah Koto Payung Tinggi didarat Dsn Pendung Semurup disitu diam Ninek Intan Cayo
Dibalik letih yang tujuh ada lagi Ninek nan datang dari jawa melalui Jambi yaitu Ninek Patih Silang Buku yang tinggal dipinggir Sanggaaran Agung ujung tanah Khalifah pada ketika masa dahulu Ninek Talago Undang dan Ninek Siak Lengih melihat asap api yang Nampak disebelah timur , mangka berangkatlah Ninek yang berdua dengan biduk dari Koto Bingin menuju tempat dimana arah sumber asap api tersebut, sesampai mereka berdua disana yaitu di Bukit Koto Jelatang sudah ada Ninek Puti Indarjati yang keramat pandai memikat burung liar, pandai menyeru orang jauh, maka dikala itu berundinglah Ninek yang bertiga itu beriya iya dengan Kakak, bertidak tidak dengan Adik, 

maka sesuai ruas dengan buku kata dengan mufakat, bulat lah boleh digulingkan tipis boleh di layangkan, maka dijadikan Koto Jelatang menjadi taman tujuh untuk tempat berunding, Ninek yang tinggal diletih yang tujuh disebut Hamparan tujuh Ninek.

Maka berkata Ninek Telago Undang kepada Ninek Indarjati, hai Saudaro aku Indarjati kalau engkau keramat atau sakti coba engkau seru Ninek di empat Koto supaya kita bertemu kali yang kedua ditempat ini yang sudah kita namakan Hamparan tujuh Ninek, maka tatkala dimasa dulu bertemulah Ninek yang bertujuh maka berkatalah Ninek Talago Undang.

Dek lamo idak bapanyak
Pinang kini bapanyak daun sahawa
Dek bajauh kito idak kenal
Kini kitolah basuwo
Siapo kito dan dari mano asal kito

Mangko manjawab lah Ninek Mangkudum Sati

Sayo datang dari Sumanik
Urang Tigo Luhak

Setelah mendengar kata Ninek Mangkudun Sati tercenganglah Ninek yang berenam

Oh kalau begitu kita urang tujuh ini
datang dari Tigo Luhak

Berkata Ninek Siak Lengih kepada Ninek yang berenam.

Coba kita yang bertujuh ini
Siapa di anatara kita yang pandai
Menyusut dan mengeringkan air
Yang dilingkung bukit
Untuk tempat anak cucu kita
Hidup nanti setelah sepeninggalan kita

Mendengar penuturan dari Ninek Siak Lengih, mangka menjawablah Ninek Rajo Batinting Sigindo Karao.

Berkat Putri Raja Pagaruyung
Sayo sanggup untuk mengeringkan air ini

Mangka dengan kesaktian Sigindo Karao mangka dibedahlah satu buah bukit yang namanya Bukit Tanjung Kerbau jatuh, menjadi satu buah Sungai dan mulailah air ini surut dan kering.

Menurut Tambo lamo tatkala masa dahulu laut sudah kering Ninek yang bertujuh sudah ada yang meninggal Dunia, seperti Ninek Siak Lengih sudah menghilang dilaman Pandang, yaitu di Koto Pandang serta dua orang Prempuannya dan Ninek Rajo Batinting Si Gindo Karao terserobot dengan si Pahit Lidah lantas menjadi batu dan beliau meninggalkan anak satu orang bernama Tuan Magek Bagunjung.

Sepeninggalan Ninek yang Berdua Ninek Siak Lengih dengan Ninek Rajo Batinting Si Gindo Karao maka leburlah Hamparan Tujuh Ninek di Koto Jelatang di Hiang, mangka terbentuklah Balai Melintang di Koto Keras menjadi pusat pertemuan Ninek yang Tujuh Letih atau Tujuh Koto maka terbentuklah Susunan Depati yang dua belas 

1. Depati Mandaro Koto Renah
2. Depati Niat Koto Keras
3. Depati Gambalo Rajo
4. Depati Koto Keras

Orang berempat inilah yang menunggu Balai Melintang dimasa dahulu dan ditambah dengan delapan yang lainya seperti.
1. Depati Sirah Bumi di Seleman
2. Depati Hiang Tunggal Di Hiang
3. Depati Atur Bumi Hiang
4. Depati Setiyo nyato di Penawar
5. Depati Sungai Lago
6. Depati Sikukung di daerah Depati Tujuh
7. Depati Situau di Kemantan
8. Depati Kumpalo Sembah di Semurup

Menteri yang Sembilan yaitu
1. Patih Satio Mandaro di Rawang
2. Datuk Cahayo Depati di Rawang
3. Datuk Singa Rapi Dusun Empih
4. Bujang Paniang di Koto Bento
5. Mangku Suka Rami di Rawang
6. Mangko Rajo di Sungai Penuh
7. Mangku Cahayo Depati Tujuh
8. Mangku Agung Depati Tujuh
9. Mangku Malin Deman di Tebing Tinggi

Pada waktu Depati Empat yang berkuasa di Balai Malintang selalu di datangi oleh Raja Jambi yaitu Pangeran Kerbau di Bukit, pada waktu itu Menteri Permanti yang Sembilan merasa cemas kalau nanti Raja Jambi akan menjajah Alam Kerinci, mangka terjadilah pemberontakan Rayat yang di pimpin oleh tiga orang permenti mereka bertiga yaitu.
1. Mangku putih di Dsn Semeli 
2. Bujang Paniyan Gedang Di Koto Bento
3. Sangajo Gedang di Rawang

Dengan berkat Pimpinan tiga orang Permenti mangka jatuhlah Balai Malintang dan Berdirilah Balai Mambujur dengan istilah Adat

Membujur lalu
Melintang patah

Dan di beri nama Hamparan Besar Tanah Rawang dengan kata Adat.

Di Balai nan Bagunjung Dua
Segunjung Adat
Segunjung Syarak
Di Atas Tanah Sabingkeh
Di Bawah Payung Ngan Sakaki

Hamparan Besar Tanah Rawang
Tempat Badadak Batampi Lumut
Bahayak bak cando kerak
Bacancang bakarno
Bapilih atah dengan beras
Beras ditanak atah dibuang
Oleh Depati Empat
Pemangku ngan balima
Manti ngan Berempat

Kiyai ngan batujuh
Permenti ngan sepuluh
Pegawai Rajo Pegawai Jenang

Yang disebut Depati Empat. tiga di ilir empat di Tanah Rawang dan tiga dimudik empat di Tanah Rawang: yang mana tiga di ilir: 

  1. Depati sirah bumi di Seleman anak kunci Mendapo yang delapan 
  2. Depati Atur Bumi Adalah wakil Depati Empatdiatas tiga di baruh 
  3. Depati Setio nyato / Depati penawar 
  4. Rawang
Yang mana tiga dmudik 
1. Depati Kepala Sembah Mendapo Semurup
2. Depati situau di Kemantan
3. Depati Sekukung di Mandapo Patih Tujuh
4. Rawang

Rawang dua Mendapo: 
1. Mendapo Adat 
1. Mendapo Syara

Mandapo Adat
1. Depati Mudo
2. Depati Nanggal
3. Depati Niat
4. Depati Mandaro
5. Depati Sungai Lago

Mendapo Syarak yaitu: Kiyai ngan bertujuh Permanti ngan Sepuluh serta Imam yang bertiga Pegawai Raja Pegawai Jenang Suluh Bindang Alam Kerinci.

 Home 


Tambo Kerinci

Indonesia Language Program


The original text compiled by Petrus Voorhoeve in 1942 was retyped and converted to bring it in line with the spelling conventions of the EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Evident typing mistakes have been corrected in the process, but no other corrections were made unless indicated in the text.
Provided by Dr. Uli Kozok, 6 October 2006.
Teks asli yang disusun oleh Petrus Voorhoeve pada tahun 1942 diketik ulang dan telah disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Diusahakan oleh Dr. Uli Kozok pada tanggal 6 Oktober 2006.

 Home 

Jumat, 28 Desember 2018

Sejarah Kerinci Purba

Sejarah Kerinci Purba dan Sisa Peradaban Atlantis
Kata Kerinci pertama kali dikenal pada awal tahun Masehi. Kata “Kerinci” diinterpretasikan pada banyak teori, baik yang dihasilkan melalui penelitian hingga cerita yang berkembang di masyarakat yang tidak memiliki argumen yang jelas. Teori-toeri berikut menjelaskan arti kata Kerinci:
Area kabupaten Kerinci Dilihat Dari Satelit
Keadaan wilayah Kerinci yang dibatasi oleh Bukit Barisan, hutan yang lebat, medan yang berat dan binatang buas, membuat anggapan orang terhadap Kerinci sebagai daerah yang tertutup, sehingga Kerinci dikiaskan dari arti kata 'Kunci.'

Bila ditinjau dari segi bahasa, Kerinci berasal dari kata “kerin” dan “ci”. Bahasa Austronesia yang masuk ke India (Sanskerta) kata “krin/kerin” atau “khin” berarti hulu, sedang kata “ci” atau “cai” berarti sungai, sehingga Krinci atau Kerinci mengandung arti hulu sungai, bila dilihat dari letak Kerinci yang berada di daerah pegunungan dan merupakan hulu-hulu sungai yang mencakup Sungai Batang Merangin, Sungai Batang Asai, dan lainnya.

Mc Kinnon (1992) menyebutkan bahwa kata Kerinci diduga berasal dari kata “Kurinci” (bahasa Tamil) yang berati sebuah daerah pegunungan, dengan alasan orang India dari suku bangsa Tamil (Hindu) pada awal abad pertama Masehi telah berhubungan dengan penduduk yang berdiam di pedalaman dan disepanjang Pantai Barat dan Timur Sumatra yang saat itu tidak jauh dari Kerinci. Dalam perniagaan, bangsa Tamil memanggil orang-orang dari dataran tinggi pegunungan dengan sapaan Kurinci.

Kondisi alam Kerinci menyebabkan daerah ini dikelompokkan menjadi Kerinci Rendah dan Kerinci Tinggi. Kerinci Rendah berada pada bagian timur pegunungan Bukit Barisan (sekarang Kabupaten Merangin), sedangkan Kerinci Tinggi yang sekarang Kabupaten Kerinci merupakan daerah-daerah yang berada pada bagian barat pegunungan Bukit Barisan

Orang Kerinci yang menghuni Kabupaten Kerinci sekarang adalah keturunan suku bangsa Melayu Tua yang menetap sejak zaman Neolitikum (8.000-7.000 tahun silam) atau mungkin jauh sebelumnya. Kerinci pernah di bawah kekuasaan Kerajaan Dharmasraya dan Pagaruyung (Sumatera Barat), juga di bawah Kerajaan Inderapura (pantai barat, kini Pesisir Selatan, Sumatera Barat), dan Kesultanan Jambi. Namun kekuasaan terhadap Kerinci lebih kepada perlindungan dengan membayar upeti.
Kerinci memiliki kebudayaan, termasuk bahasa dan aksara Kerinci. Uli Kozok, ahli aksara kuno Sumatera asal Jerman, pernah menemukan di Kerinci naskah Melayu tertua abad ke-14 yang berasal dari Kerajaan Dharmasraya, zaman Adityawarman.

Kerinci adalah Sisa Peradaban Atlantis
Prof. Arysio Nunes Dos Santos menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia.

Peradaban tersebut hal tersebut diamini oleh Profesor Stephen Oppenheimer menulis buku Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara, Menurut dia, satu-satunya dongeng yang menyebar luas di dunia secara merata adalah kisah banjir Nabi Nuh dengan segala versinya. Umat Islam, Kristen dan Yahudi tentu mendapatkan kisah banjir Nuh dari kitab suci masing-masing.Namun, bagaimana dengan masyarakat pra Islam, Kristen dan Yahudi? Misalnya saja bangsa Sumeria, Babilonia, India, Yunani. Mereka pun ternyata punya kisah banjir bandang yang menenggelamkan seluruh daratan.

Bundaran kota Sungai penuh
Buku Eden in The East setebal 814 halaman ini, separuhnya dihabiskan Oppenheimer untuk membedah dongeng-dongeng ini. Oppenheimer mencatat ada sekitar 500 kisah soal banjir di seluruh dunia. Dari India sampai Amerika, dari Australia sampai Eropa.Tokoh utamanya pun berubah-ubah. Agama samawi menyebutnya Nuh, atau Noah. Bangsa Mesopotamia menyebut sang jagoan adalah Utanapishtim, di Babilonia kuno disebut Athrasis, orang India kuno menyebutnya Manu.

Nama boleh beda, namun inti ceritanya sama. Ada banjir besar yang menenggelamkan daratan, sang tokoh utama menyelamatkan diri dengan perahu, atau kapal besar. Dia pun tidak lupa membawa hewan-hewan. Kapalnya nanti mendarat di gunung dan sang tokoh utama bersama keluarga atau pengikutnya melanjutkan kehidupan mereka yang baru. Oppenheimer pun mengungkapkan, kisah-kisah banjir lebih banyak lagi terdapat di Asia Tenggara. Variasinya sangat bermacam-macam pada berbagai suku pedalaman di Indonesia, Malaysia, Filipina dan pulau-pulau di Polinesia.

Tingkat keberagaman cerita banjir di kawasan ini pun membuat Oppenheimer berteori, kalau bangsa yang terpaksa berimigrasi akibat banjir besar, tinggal di Indonesia dan sekitarnya. Semua kisah banjir ini menurut Oppenheimer adalah bukti kalau banjir besar di penghujung Zaman Es ini adalah benar adanya.

Suku Kerinci Pada saat terjadinya bencana yang menenggelamkan Atlantis berhasil selamat dikarenakan mereka berada di daratan tinggi yaitu puncak gunung kerinci sehingga terhindar dari bencana tersebut.

Suku Kerinci Adalah Ras Tertua, lebih tua dari Suku Inka
Peneliti antropologi urban dari Universitas Diponegoro Radjimo menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci ternyata lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika.

"Dari sebuah kesimpulan riset Dr Bennet Bronson peneliti dari AS bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada 1973, yang saya baca malah berpendapat bahwa suku Kerinci bahkan jauh lebih tua dari suku Inka (Indian) di Amerika," katanya, di Jambi, Sabtu (21/5).

Hal itu berarti suku Kerinci tidak hanya lebih tua dari proto-melayu. Suku Indian Inka sendiri adalah suku yang salah satu ramalan purbanya tentang kiamat 2012 jadi inspirasi film Hollywood yang menghebohkan pada 2009 lalu. Suku India Inka diyakini sebagai suku purba yang telah memiliki peradaban tinggi.

Radjimo mengungkapkan, salah satu pembuktian yang dikemukakan tim Bennet Bronson
itu adalah tentang manusia Kecik Wok Gedang Wok. Ia merupakan suku pertama yang telah mendiami dataran tinggi Kerinci lebih dari 10.000 tahun lalu itu. Suku itu belum mempunyai nama panggilan secara individu sampai masuknya suku Proto-Melayu.

"Sedangkan suku Indian Inka di Amerika yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu suku dan ras tertua di dunia diketahui pada zaman yang sama sudah memiliki nama, seperti Big Buffalo (Kerbau Besar), Little Fire (Api Kecil) dan lainnya," terang Radjimo.

Maka saat itulah pula terjadi perpindahan etnis ini dari satu tempat ke tempat lain pada Alam Melayu seperti perpindahan Proto Malaiers (Melayu Tua) ke Alam Kerinci.

Menurut Kern, alam Kerinci saat itu telah didiami oleh manusia, dan mereka penduduk pribumi inilah yang disebut sebagai Kecik Wok Gedang Wok.

Namun, saat itu jumlah Proto-Melayu yang lebih dominan dari Kecik Wok Gedang Wok menyebabkan kaum pribumi tersebut secara perlahan menjadi lenyap dalam percampuran darah antara pendatang dan pribumi.Kelompok inilah yang selanjutnya berkembang dan menjadi nenek moyang orang Kerinci modern hingga generasi saat ini. Hal lain yang sering dijadikan sampel penelitian oleh para peneliti tersebut adalah keragaman bahasa dan dialek di Kerinci. Dengan bahasa yang sangat beragam, sekitar 135 buah dialek, yang dipakai hanya di sepanjang lembah, memperumit penelitian etnografi.

Beberapa penelitian menyebutkan bahawa orang Kerinci termasuk kelompok suku bangsa asli yang mula-mula ada di Sumatra.Kelompok suku bangsa ini kemudian dikenal dengan Kecik Wok Gedang Wok yang diduga telah berada di wilayah Alam Kerinci semenjak 10.000 tahun silam (Whitten, 1987).

Uli Kozok, seorang ahli filologi dari Hawaii University Amerika Serikat, dalam risetnya menyimpulkan naskah melayu tertua di dunia ada di Kerinci. “Dalam kesimpulan riset dari riset yang dilakukannya di tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Belanda, filolog Dr Uli Kozok menyimpulkan bahwa naskah Melayu tertua ada di Kerinci, tepatnya di Desa Tanjung Tanah,” kata Nukman SS di Jambi (30/4).

Naskah tersebut, kata dia, menurut riset Uli Kozok ternyata jauh lebih tua 200 tahun dibanding dengan naskah surat raja Ternate yang sebelumnya dinyatakan sebagai naskah melayu tertua di dunia. Naskah kitab undang-undang Tanjung Tanah diperkirakan dikeluarkan pada abad 14.

Menurut Nukman, kesimpulan Uli Kozok tersebut juga didasari atas uji radio karbon yang dilakukan pihaknya di Wellington, Selandia Baru atas sampel bahan kertas Daluang (samakan kulit kayu) yang digunakan untuk penulisan naskah itu.
“Uli Kozok dari hasil uji radio karbon yang sangat akurat prediksinya itu menegaskan kalau Daluang yang digunakan untuk media penulisan naskah tersebut bisa dipastikan ditebang pada rentang waktu antara abad 12 hingga 13,” katanya.

Dari usia itulah, menurut dia dapat diprediksikan penulisan naskah itu pun berkisar tidak jauh dari abad itu, maksimal pada abad ke 14 naskah itu telah dibuat.Sesuai catatan sejarah pula, kata dia kalau pada masa itu Kerajaan Melayu yang beribukota di Darmasyaraya (sebuah kabupaten pemekaran Sumbar, tetangga dekat kabupaten Kerinci) diperintah oleh Raja Adityawarman, itu sedang pada masa puncak kejayaannya.

Prediksi umur naskah Kitab Undang-undang Tanjung Tanah itu pun juga berdasarkan pada analisa jenis aksara yang digunakan.Meskipun diketahui Kerinci sudah dari masa sebelumnya telah memiliki aksara sendiri, yakni aksara Incoung, namun empunya yang menuliskan kitab tersebut menggunakan aksara pasca-Pallawa, bukan aksara Pallawa dan bukan pula aksara Jawa kuno.

“Karena itu, Uli Kozok menyimpulkan naskah tersebut pasti dikeluarkan oleh pihak kerajaan yakni raja Adityawarman, yang tengah gencarnya membangun imej pemerintahannya sendiri mengingat pada masa itu adalah era mulai melemahnya pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu-Budha besar di pulau Jawa,” katanya.

Aksara Incoung, kata dia meskipun telah menjadi aksara asli yang sudah digunakan secara umum oleh masyarakat Kerinci masa itu, namun bagi pihak kerajaan aksara itu dianggap aksaranya kaum Sudra atau rakyat jelata.Orang luar Kerinci menyebut aksara itu sebagai Surat Ulu, yang artinya aksara dari pedalaman sebagaimana posisi Kerinci sendiri yang memang berada di pedalaman Bukit Barisan.

“Oleh karena itu, menurut Uli Kozok penggunaan aksara itu tidak terlepas dari politik Adityawarman sendiri yang sangat terobsesi untuk membangun kerajaannya sendiri yang mandiri hingga mampu melepaskan diri dari pengaruh kerajaan besar di Jawa, maka dia menggunakan aksara sendiri yang berakar dari aksara Pallawa dan Jawa, daerah yang sebelumnya menjadi tempat tinggalnya dan menimba ilmu,” kata Nukman.

Peneliti kebudayaan Kerinci Iskandar Zakaria mengungkapkan, keberadaan suku Kerinci provinsi Jambi yang menghuni dataran tinggi puncak Andalas pebukitan barisan jauh lebih tua dari Proto-Melayu yang dianggap sebagai suku Melayu tertua.kata peneliti kebudayaan Kerinci kelahiran Sumbar, Iskandar Zakaria, di Kerinci.
a mengatakan, dari bukti temuan artefak purbakala yang berhasil ditemukan dan selama 40 tahun sesungguhnya suku Kerinci itu jauh lebih tua dari Proto-Melayu itu sendiri.
Tidak hanya pihaknya berkeyakinan tentang apa yang tercantum dalam salah satu Sko (benda pusaka) berupa tambo adat dan silsilah suku Kerinci yang dirisetnya.
Ketika pada ribuan tahun sebelum Masehi kedatangan gelombang pertama para imigran suku Proto-Melayu dari Yunan China Selatan atau Hindia belakang ke puncak andalas.

Saat itu rombongan para pedatang sudah menemukan adanya manusia di daerah tersebut, tepat di sekitar gunung berapi yang diyakini itu adalah gunung Kerinci.
Tidak hanya itu, manusia purba di Kerinci itupun dikatakan memiliki pengetahuan dan peradaban lebih tinggi dari mereka, suku setempat tersebut sudah mengenal api dan mampu mengolah memanfaatkan besi atau logam.
''Dikisahkan, konon saat itu orang pertama atau penduduk pribumi itu menggunakan kayu Siegie (Pinus Merkusi, Strain Kerinci) yang memang mengandung getah minyak yang bisa terbakar sebagai obor. Begitu juga mata tombak yang dari batu dan logam. Karena itu mereka bisa membangun artefak batu menjadi sarana berbagai keperluan, seperti untuk altar persembahan, untuk peristirahatan dan lainnya,'' papar Iskandar.
Salah satu bentuk artefak peninggalan zaman Megalitikum tersebut adalah batu-batu berupa dudukan kursi, bangku, batu pintu atau menyerupai gapura, Tungku atau altar dan sarkofagus yang kesemuanya diperkirakan hanya melalui proses pemahatan sangat sederhana dan kasar.

Batu-batu tersebut ditemukan banyak tersebar di daerah berbukit-bukit atau dataran tinggi di berbagai kecamatan dalam kabupaten Kerinci maupun kota Sungaipenuh seperti di kecamatan Gunung Raya, Keliling Danau, Batang Merangin, Sitinjau Laut, Danau Kerinci, Kumun-Debai.
Kondisi demikian meliputi desa-desa seperti di Muak, Benik, Jujun, Pulau Sangkar di Gunung Raya, Hiang Tinggi, di dan di Kumun. Dalam perjalanan perkembangan peradaban berikutnya lebih muda dapat ditemukan pula batu-batu Seilindrik dan batu bergambar, juga menhir-menhir dan goa-goa. Semua itu diyakini dari perkakas yang digunakan sudah semakin maju berupa kapak, pahat, baji dan beliung dari besi. Bahkan, tambahnya, dengan benda-benda purbakala itu sebagian masyarakat adat di Kerinci berani beranggapan kalau sesungguhnya mereka dulunya adalah salah satu dari keturunan sepasang umat nabi Nuh AS yang diturunkan dari kapalnya di dataran tinggi Kerinci ketika air laut telah mulai surut, agar untuk membangun peradaban di kawasan tersebut.

Terungkapkannya fakta adanya temuan gigi dan fosil dalam ukuran raksasa diduga milik manusia atau makluk purba "Homo Kerinciensis" yang ditemukan warga di desa Kumun Hilir kecamatan Kumun-Debai tiga kilometer dari pusat kota Sungaipenuh belakangan ini semakin memperkuat asumsi dugaan dan perkiraan itu.
''Kalau temuan fosil dan gigi tersebut berhasil disimpulkan laboratorium kepurbakalaan Jakarta, maka sudah dapat dipastikan itu adalah salah satu bukti dan fakta kuat bagi mata rantai peradaban tua suku Kerinci yang diyakini jauh lebih tua dari Proto Melayu,'' terangnya.
Ia memperkirakan terjadi pada rentang waktu beberapa abad sebelum Masehi, sedangkan suku purba Kerinci sudah mendiami daratan tersebut ribuan tahun sebelumnya.

''Saya sudah menelaah tentang hal ini selama hampir 40 tahun, belasan buku telah saya susun sebagai gambaran kesimpulan sementara saya, tapi hingga kini saya akui masih belum mampu membuat kesimpulan akhir, karena berbagai keterbatasan perangkat riset yang saya lakukan,'' tandasnya.
Situs Kerinci Pantas Jadi Warisan Dunia

Jauh sebelum Indonesia merdeka, Kerinci merupakan kawasan yang telah memiliki kekuasaan politik tersendiri. Sebelum Belanda masuk Kerinci mencatat tiga fase sejarahnya yaitu: Periode Kerajaan Manjuto atau Kerajaan Pamuncak Nan Tigo Kaum, Periode Depati dan Periode Depati IV Alam Kerinci. Kerajaan Manjuto meru[akan sebuah kerajaan yang berada di antara Kerajaaan Minangkabau dan Kerajaan Jambi, beribukotakan di Pulau Sangkar. Berikutnya, pada dua periode Depati, Pulau Sangkar dan Kayu Aro memainkan peran sentral sebagai salah satu dari empat pusat kekuasaan di Kerinci
Tetapi semenjak Belanda mulai menduduki Kerinci pada 1914, peran sentral kayu aro secara politik pemerintahan mulai mengalami penyusutan. Ketika Belanda menetapkan Kerinci sebagai sebuah afdelling dalam kekuasaaan Karesidenan Jambi (1904) maupun di bawah Karesidenan Sumatera Barat (1921) dan ketika Kerinci menjadi sebuah kabupaten sendiri dalam wilayah Propinsi Jambi (pada 1958), Pulau Sangkar hanyalah sebuah ibukota kemendapoan (sebuah unit pemerintahan setingkat di bawah kecamatan dan setingkat di atas desa).

Asal Muasal Kata Pondok Tinggi, Sungaipenuh, Dusun Baru dan Kampung Terendam
Pada masa purba danau kerinci sangat luas sekali,dan sangat banyak sekali sungai yang bermuara disana sehingga pada saat itu daerah dinamakanlah Sungaipenuh orang-orang pada saat itu masih sering banjir yang diakibatkan sering meluapnya sungai-sungai sekitar maka penduduknya tinggal didaerah tinggi yang sekarang dinamakan Pondok tinggi. pada saat ini danau kerinci banyak dijadikan sawah seperti daerah hiang, tanah kampung,tanjung pauh, sitinjau laut dll. Coba Anda perhatikan hasil foto dari Google Earth di samping terlihat bahwa warna danau berwarna Hitam yang menandakan sangat dalam sedangkan terdapat warna abu-abu yang menandakan aliran sungai Sewaktu-waktu air sungai yang sering meluap menyebakan beberapa kampung yang tinggal didaerah dekat danau daerah hiang, tanah kampung,tanjung pauh, sitinjau laut dll membuat rumah secara bertingkat karena selain untuk menghindari binatang buas, juga untuk terhindar dari banjir malah di daerah hiang terdapat kampung yang bernama Kampung Terendam karena pada jaman dulunya selalu tergenang air. Setelah beberapa tahun air mulai menyusut orang-orang yang berada di daerah pondok tinggi juga mulai bermigrasi kedaerah hilir yang kini di sebut dengan Dusun Baru.

Nenek moyang orang Kerinci selalu membuat pemukiman pada daerah-daerah yang subur yang sering disebut talang, dusun, koto. Perkembangan pemukiman ini diperkirakan terjadi pada zaman Sugindo. Pada masa Sugindo, perkembangan kehidupan masyarakat sudah jauh lebih maju, mereka sudah mulai hidup menetap.
Mengacu pada tempat penemuan benda-benda peninggalan sejarah, maka diketahui pemukiman-pemukiman yang pernah dibuat nenek moyang pada zaman dulu di antaranya terletak di:
Di sekitar Gunung Masurai, Danau Depati Empat (Danau Besar), Danau Pauh. Diperkirakan daerah-daerah ini merupakan lokasi Dusun Purba, Renah Punti, Talang Menggala, Muara Penon, Durian Tinggi dan Sungai Kuyung. Kelima dusun itu diperkirakan berada di sekitar daerah Serampas dan Sungai Tenang Kecamatan Jangkat dan di sekitar daerah itu diperkirakan juga terdapat Dusun Purba Koto Mutun, Renah Lipai Tuo, Pelegai Panjang yang berada dalam Kecamatan Muara Siau Di sebelah Selatan Danau Kerinci sekitar Dusun Muak sekarang terdapat Dusun Purba Jerangkang Tinggi. Di sebelah tepi barat Danau Kerinci sekitar Dusun Jujun dan Benik sekarang. Di dataran Tinggi di atas Kota Sungai Penuh, di antara Bukit Mejid dan Bukit Koto Tinggi, di sekitar daerah Koto Pandan sekarang. Di sekitar perbukitan di atas Dusun Kumun sekarang

Di sekitar perbukitan di atas Sungai Liuk diperkirakan tempat dusun purba Koto Bingin
Di sekitar perbukitan di atas Simpang Belui dan Semurup diperkirakan tempat dusun purba Koto Limausering.
Di sekitar Dusun Hiang diperkirakan terdapat dusun purba Koto Jelatang.

Lokasi dusun purba telah tumbuh banyak dusun yang terbentuk secara bertahap dalam selang waktu yang cukup lama, sebagai contoh :
Dari Dusun Purba JE RA KANG TINGGI melahirkan Du; Pulau Sangkar, Sanggaran Agung, Jujun Pulau Tengah, Siulak Mukai dan Pengasi
Dari Dusun Pulau Sangkar kemudian pindah ke utara melahir 1 Dusun Lekuk 33 Tumbi yang kemud berubah nama menjadi Dusun Terutu Sebagian berpindah ke arah barat melahirkan Dusun Lekuk 50 Tumbi Dusun Lempur sekarang. Dari dus Pulau Sangkar melahirkan Dus Pondok, Muak, Lolo, Lubuk Pai Keluru, Semerap.
Dari Dusun Sanggaran Agu berkembang menjadi Dusun Tanjung Pauh Mudik, Pondok Siguang, Tanjung Pauh Hilir, Talang Kemulun.
Dari Dusun Pengasi berkembai menjadi Dusun Pulau Pandan, Pendui Talang Genting, Tebing Tinggi, Selema Tanjung Batu, Pidung. Untuk Selema sebagian penduduknya berasal da Dusun Purba Koto Jelatang.
Dari Dusun Pulau Tengah berkembang menjadi Dusun Koto Tinggi dan Koto Dian.
Dari Dusun Jujun berkembang menjadi Dusun Benik.
Dari Dusun Siulak Mukai Tanah Sekudung berkembang menjadi Dusun Mukai Mudik, Mukai Tengah Mukai Ilir, Siulak Gedang, Siula Panjang, Lubuk Nagodang, Siulak Kecik Siulak Tenang, Tanjung Genting, Koto Kapeh, Sungai Pegeh, Dusun Baru Sungai Labu.

Waspadai Banjir
Tau gak kenapa pemerintah Kabupaten pada jaman dahulu membangun Kantor Bupati, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, terminal dlll dibangun diatas bukit kenapa tidak didaerah kumun ? jawabannya karena taku banjir. Demikian pula setelah diadakan pemekaran wilayah menjadi Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci, Kantor Walikota dibangun di daerah perbukitan, sedangkan komplek perkantoran Kabupaten Kerinci dibangun di daerah Siulak karena jawabannya sama takut banjir, masih ingatkah tahun 2010 (pada saat itu Awak tinggal di sungai akar ) lalu terjadi banjir bandang yang melanda daerah sungai akar ? bukan tidak mungkin jika banjir tersebut akan terulang, malah bisa saja lebih besar, coba Anda bayangkan jika danau kerinci meluap lagi setinggi 3 meter, niscaya daerah yang dulunya danau seperti tanah kampung, hiang, kumun akan mengakibatkan tenggelam sehingga danau kerinci menjadi danau raksasa lagi.

Wallahu alam penulis bukan menakut-nakuti tetapi sekedar mengingatkan uhang kincai untuk lebih berhati-hati dan mari kita jaga hutan kerinci supaya tidak terjadi banjir.

Kapal Nabi Nuh Terbuat dari Kayu Jati Jawa
Kapal Nabi Nuh Diduga Berasal dari Nusantara? SEJAK ditemukannya situs kapal Nabi Nuh AS oleh Angkatan Udara Amerika serikat, tahun 1949, yang menemukan benda mirip kapal di atas Gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 M). dan di muat dalam berita Life Magazine pada 1960, saat pesawat Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya sekitar 150 M.  

Penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut hingga kini.  Seri pemotretan oleh penerbang Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat dugaan kapal Nabi Nuh AS itu. Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal Nabi Nuh AS itu berangkat. Atau di mana kapal Nabi Nuh AS itu dibuat?  Baru-baru ini, gabungan peneliti arkeolog-antropolgy dari dua negara, China dan Turki, beranggotakan 15 orang, yang juga membuat film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu, menemukan bukti baru.

Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa; serpihan kayu kapal, tambang dan paku.  Hasil Laboratorium Noah’s Ark Minesteries International, China-Turki, setelah melakukan serangkaian uji materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukan bukti yang mengejutkan, bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS berasal dari kayu jati yang ada di Pulau Jawa.  Mereka telah meneliti ratusan sample kayu purba dari berbagai negara, dan memastikan, bahwa fosil kayu jati yang berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah 100 persen cocok dengan sample fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS. Sebagaimana diungkap oleh Yeung Wing, pembuat film documenter The Noah’s Ark, saat melakukan konfrensi pers di Hongkong.

“Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki adalah merupakan fosil Kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas Yeung Wing Pendapat National Turk Dr.Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang sejak 20 Juni 1987 turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh AS, mengatakan: “Perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.” Dalam artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung Judi (Ararat) yang disebut dalam Al Qur’an, Surat Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).

Menurut penelitian The Noah’s Ark, kapal dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari desanya. Lalu berlayar ke antah berantah, saat dunia ditenggelamkan oleh banjir yang sangat besar. Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh AS merapat ke sebuah daratan asing. Ketika air sudah menjadi surut, maka tersibaklah bahwa mereka telah terdampar di puncak sebuah gunung.  Bila fosil kayu kapal itu menunjukan berasal dari Kayu jati, dan sementara kayu jati itu hanya tumbuh di Indonesia pada jaman purba hingga saat ini, boleh jadi Nabi Nuh AS dan umatnya dahulu tinggal di sana. Saat ini kita dapat menyaksikan dengan satelit, bahwa gugusan ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu adalah merupakan daratan yang sangat luas.

Sedangkan Dr.Bill Shea, seorang antropolog, menemukan pecahan-pecahan tembikar sekitar 18 M dari situs kapal Nabi Nuh AS. Tembikar ini memiliki ukiran-ukiran burung, ikan dan orang yang memegang palu dengan memakai hiasan kepala bertuliskan Nuh.  Dia menjelaskan, pada jaman kuno, barang-barang tersebut dibuat oleh penduduk lokal di desa itu untuk dijual kepada para peziarah situs kapal. “Sejak jaman kuno hingga saat ini, fosil kapal tersebut telah menjadi lokasi wisata,” ujarnya.



Referensi:

⏺️Prof Studio Nunes DOS Santos, Published a shocking blok "Atlantis The
lost Continents finally fonfo"
⏺️Profesor Stephen Oppenheimer writing book
Eden in The East:


 Home 

Rabu, 26 Desember 2018

Mengenang hari Ibu

PENDAHULUAN
Seorang ibu yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SANGATLAH PATUT DIKENANG JASA PENGORBANANNYA.
Tanpa seorang ibu TIDAK AKAN BERKEMBANG MANUSIA YANG BANYAK INI.
Seorang ibu-lah yang MAMPU MENAMPUNG RUH; yang ditiupkan Allah dalam kandungan pada saat kandungannya berusia empat bulan sepuluh hari.

Seorang anak sewajarnyalah SANGAT BERBAKTI KEPADA KEDUA IBU-BAPAK; terutama kepada IBU.

Karena itu seorang ibu/per-empu-an sepatutnya-lah MENJAGA KEHORMATAN DIRINYA; memelihara dirinya serta menjauhkan dirinya dari perbuatan yang sia-sia.

Mengenang KEMBALI riwayat Siti Hawa DILAHIRKAN DI SURGA; Nabi Adam di Bumi.

Sebenarnya secara hakekat;Ibu/PER-empu-AN itu adalah AHLI SURGA.

Oleh sebab itu seorang ibu/per-empu-an yang beriman kepada Allah dan RasulNya akan memperoleh imbalan kecantikannya 99% dari kecantikan yang telah dimiliki saat ini.

MENJAGA KEHORMATAN PEREMPUAN SESUAI PERINGATAN TUHAN:
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya: "JANGANLAH KAMU NIKAHI PEREMPUAN MUSYRIK SEBELUM MEREKA BERIMAN. Dan sesungguhnya hamba sahaya perempuan YANG MUKMIN, LEBIH BAIK daripada perempuan musyrik, WALAUPUN MENAKJUBKANMU. Dan JANGANLAH KAMU MENIKAHI LAKI-LAKI MUSYRIK, SEBELUM MEREKA BERIMAN. Dan sesungguhnya hamba sahaya YANG MUKMIN, LEBIH BAIK daripada laki-laki musyrik. MEREKA MENGAJAK KE NERAKA, SEDANG ALLAH MENGAJAK KE SURGA DAN AMPUNAN DENGAN IZINNYA. Dan Allah menjelaskan Ayat-ayatNya kepada manusia supaya mereka MENGAMBIL PELAJARAN." (QS.2:221)

الزَّانِي لا يَنْكِحُ إلا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لا يَنْكِحُهَا إِلا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: "LAKI-LAKI YANG BERZINA TIDAK NIKAH MELAINKAN DENGAN PEREMPUAN YANG BERZINA atau PEREMPUAN MUSYRIK; Dan PEREMPUAN YANG BERZINA TIDAK NIKAH MELAINKAN DENGAN LAKI-LAKI YANG BERZINA atau laki-laki MUSYRIK. Dan diharamkan demikian bagi orang-orang mukmin." (QS.24:3)

Surat 24 An Nur ayat 31 dan 33:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
Artinya: Katakanlah kepada mukmin PEREMPUAN, hendaklah MENUNDUKKAN PANDANGAN MEREKA DAN MEJAGA KEHORMATAN MEREKA. Dan JANGANLAH MENAMPAKKAN PERHIASAN MEREKA KECUALI YSNG KELIHATAN DARIPADANYA.

HENDAKLAH MEREKA MENUTUPI DADA DENGAN KERUDUNGNYA.

Dan JANGANLAH MEREKA MENAMPAKKAN PERHIASANNYA KECUALI KEPADA SUAMI MEREKA, atau AYAH mereka, atau AYAH SUAMI mereka, atau ANAK-ANAK LAKI-LAKI mereka, atau ANAK-ANAK LAKI-LAKI SUAMI mereka, atau SAUDARA-SAUDARA LAKI-LAKI mereka, atau anak-anak laki-laki saudara laki-laki mereka, atau anak anak laki-laki saudara perempuan mereka, atau perempuan-perempuan Islam, hamba sahaya yang mereka miliki, pembantu laki-laki yang tidak mempunyai keinginan, anak-anak yang belum mengerti melihat aurat perempuan. Dan JANGANLAH MENGHENTAKKAN KAKINYA SUPAYA DIKETAHUI PERHIASANNYA YANG TERSEMBUNYI.

Dan TAUBATLAH KAMU SEKALIAN KEPADA ALLAH hai Orang-orang yang beriman supaya memperoleh keberuntungan.

(QS.24:31)
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَالَّذِينَ يَبْتَغُونَ الْكِتَابَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ وَلا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَنْ يُكْرِهُّنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مِنْ بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: Dan ORANG-ORANG YANG TIDAK MAMPU KAWIN, HENDAKLAH MENJAGA KESUCIAN DIRINYA, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah, yang dikaruniakan-Nya kepadamu.

Dan JANGANLAH KAMU PAKSA BUDAK WANITAMU UNTUK SENDIRI PELACURAN, sedang MEREKA sendiri MENGINGINKAN KESUCIAN, KARENA KAMU HENDAK MENCARI KEUNTUNGAN DUNIAWI.

Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang (kepada mereka), sesudah mereka dipaksa (itu).

(QS.24:33)
Surat 33 ayat 28 - 35:

28. يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلا
Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
"Jika KAMU MENGINGINKAN KEHIDUPAN DUNIA DAN PERHIASANNYA, maka marilah AKU BERIKAN PEMBERIAN KEPADAMU dan AKU LEPASKAN KAMU dengan cara yang baik.

29.
وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Dan JIKA KAMU MENGINGINKAN ALLAH DAN RASULNYA DAN NEGERI AKHIRAT, maka sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi yang berbuat baik di antara kamu.

30.
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ مَنْ يَأْتِ مِنْكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ يُضَاعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
Artinya: Hai isteri-isteri Nabi, barangsiapa di antara kamu mengerjakan perbuatan keji yang terang, AKAN DILIPATGANDAKAN SIKSAAN BAGINYA DUA KALI,

Dan yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

31
. وَمَنْ يَقْنُتْ مِنْكُنَّ لِلَّهِ وَرَسُولِهِ وَتَعْمَلْ صَالِحًا نُؤْتِهَا أَجْرَهَا مَرَّتَيْنِ وَأَعْتَدْنَا لَهَا رِزْقًا كَرِيمًا
Artinya: Dan barangsiapa di antara kamu isteri Nabi IKUT ALLAH DAN RASULNYA DAN BERAMAL SALEH, niscaya Kami berikan kepadanya PAHALA DUA KALI.

Dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.

32.
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
Artinya: Hai isteri-isteri Nabi, tiadalah kamu seperti salah seorang dari perempuan-perempuan itu

JIKA KAMU BERTAQWA, maka JANGANLAH KAMU TERLALU LEMBUT DALAM BERBICARA SEHINGGA TERTARIKLAH ORANG YANG DALAM HATINYA ADA PENYAKIT, dan UCAPKANLAH PERKATAAN YANG BAIK.

33
 فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Artinya: Dan TETAPLAH KAMU DI RIMAHMU DAN JANGAN KAMU BERHIAS SEPERTI BERHIASNYA ORANG JAHILIYAH, dan DIRIKANLAH SHOLAT, KELUARKAN ZAKAT, dan IKUT ALLAH DAN RASULNYA.

Hanya sesungguhnya Allah menghendaki supaya menghilangkan kotoran-dosa dari kamu,

hai keluarga Nabi dan membersih kan kamu sebersih-bersihnya.

34. وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا
Artinya: Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumah kamu dari ayat-ayat Allah dan hikmah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

35. إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan YANG BANYAK MENGINGAT ALLAH, Allah menyediakan untuk mereka ampunan dan Pahala yang besar.

Firman Tuhan mengenai Jilbab:

QS(33)59:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ

وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya: "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan perempuan perempuan mukmin, "Hendaklah mereka MEMAKAI JILBABNYA ATAS DIRINYA."

Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, maka mereka TIDAK DIGANGGU.

Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

QS(7)26:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Artinya: "Hai keturunan Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepadamu PAKAIAN untuk MENUTUPI AURATMU dan PAKAIAN INDAH UNTUK PERHIASAN, SEDANG SESUNGGUHNYA PAKAIAN TAQWA itulah yang PALING BAIK. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah mereka selalu ingat.

Oleh sebab itu perempuan TIDAK BOLEH DI MADU.

Seorang laki-laki TIDAK BOLEH MEMILIKI ISTRI LEBIH DARI SATU.

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا
Artinya: "Dan jika KAMU TIDAK DAPAT BERLAKU ADIL TERHADAP PEREMPUAN YANG YATIM, maka KAWINILAH PEREMPUAN LAIN YANG KAMU SUKAI DUA, TIGA ATAU EMPAT, TETAPI JIKA KAMU TAKUT TIDAK DAPAT BERLAKU ADIL, MAKA SEORANG SAJA, atau budak-budak yang kamu miliki.

Yang demikian itu lebih dekat supaya kamu TIDAK BERLAKU ANIAYA."

(QS.4:3)
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: "DAN KAMU TIDAK AKAN DAPAT BERLAKU ADIL, di antara perempuan-perempuan (ISTRI-ISTRIMU), WALAUPUN KAMU SANGAT INGIN BERBUAT DEMIKIAN, MAKA JANGANLAH KAMU TERLALU CENDERUNG KEPADA PEREMPUAN YANG ENGKAU CINTAI SEHINGGA ENGKAU SEPERTI TERGANTUNG. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.4:129)

وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya:"Dan KAWINILAH LAKI-LAKI YANG SENDIRIAN DAN PEREMPUAN YANG JANDA dari antara kamu serta hamba laki-laki dan hamba perempuan kamu yang patut nikah. Jika mereka miskin, Allah akan mencukupkan rezeki mereka dari karuniaNya. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui." (QS.24:32)

Keterangan rujukan ayat-ayat Al-Quran dan Hadist tentang Ibu:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami MENCIPTAKAN KAMU DARI SEORANG LAKI-LAKI DAN SEORANG PEREMPUAN, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.

Sesungguhnya SEMULIA-MULIA kamu DI SISI ALLAH ialah yang lebih TAQWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS.49:13)

هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الأرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Dialah yang MEMBENTUK KAMU DALAM RAHIM-RAHIM sebagaimana yang Dia kehendaki. Tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS.3:6)

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لا تَعْبُدُونَ إِلا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلا قَلِيلا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
"Dan (ingatlah), ketika Kami membuat perjanjian dari Bani Israil, (yaitu):

"Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan BERBUAT BAIKLAH KEPADA IBU BAPAK, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, DIRIKAN SHALAT, dan KELUARKAN ZAKAT".

Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling." (QS.2:83)

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّا آتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS.2:233)

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia, (untuk BERBUAT BAIK) KEPADA KEDUA ORANG IBU BAPAKnya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu." (QS.31:14)

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan jika keduanya memaksamu, untuk mempersekutukan dengan Aku, sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka JANGANLAH KAMU MENGIKUTI KEDUANYA, dan PERGAULI KEDUANYA DI DUNIA DENGAN BAIK, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS.31:15)

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Kami perintahkan kepada manusia supaya BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA IBU BAPAKNYA,

IBUNYA MENGANDUNGNYA DENGAN SUSAH PAYAH, dan MELAHIRKANNYA DENGAN SUSAH PAYAH PULA.

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS.46:15)

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah BERBUAT BAIK KEPADA IBU-BAPAK.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali JANGANLAH ENGKAU MENGATAKAN KEPADA KEDUANYA PERKATAAN "AH" dan JANGANLAH engkau MEMBENTAK KEDUANYA, dan UCAPKANLAH KEPADANYA PERKATAANYA YANG BAIK.

Dan RENDAHKANLAH DIRIMU TERHADAP KEDUANYA DENGAN PENUH KASIH SAYANG dan ucapkanlah,

‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (QS.17:23-24).

وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
"dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka." (QS.19:32)

Hadits-hadits:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata:

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata,

‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’

Dan orang tersebut kembali bertanya,

‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’

Beliau menjawab, ‘Ibumu.’

Orang tersebut bertanya kembali,

‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال
“Sesungguhnya ALLAH Ta’ala MENGAHARAMKAN KALIAN BERBUAT DURHAKA KEPADA IBU KALIAN, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.”

(Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata,

“Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.”

Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan

BUATLAH KEDUANYA TERTAWA sebagaimana engkau telah membuat keduanya MENANGIS.”

(Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.

“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini:

(1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya,

(2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan,

(3) do’a orang yang dizhalimin.”

(Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))

Kesimpulan:

1. Seorang Ibu-Perempuan yang beriman-bertaqwa kepada Allah dan RasulNya patut dipedulikan-disayangi-dikasihi-dihargai-dihormati; apalah lagi Ibu kandung sendiri. Sebagaimana Allah mengasihi-menyayangi setiap manusia;

2. Karena itu Perempuan-Wanita wajib menjaga kehormatannya;

3. Tidak akan berkembang manusia yang banyak ini, bila tidak ada kaum perempuan;

4 Oleh karena itu nikahilah seorang perempuan secara berkepatutan sesuai dengan agama islam, serta jauhilah zina;

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS.17:32)

5. Justru dilahirkannya Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW selain MEMPERBAIKI AKHLAQ-BUDI MANUSIA,lebih dari itu "MENINGGIKAN DERAJAT WANITA; bahkan MENETAPKAN KETINGGIAN WANITA ITU SENIDIRI"; karena RUH HANYA DAPAT DITAMPUNG DALAM RAHIM SEORANG PEREMPUAN.

Demikian disampaikan sebagai bahan pertimbangan guna memperoleh makna yang sesungguhnya. Wass wr wb.








Caca juga artikel berikut ini

Politik

Debat Kedua Capres di Mata Netizen, Jokowi Disorot Salah Data, Prabowo Soal Unicorn Debat kedua Pilpres 2019. ©Liputan6.com/Faizal...