Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass). Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pertempuran Donbass telah dimulai, merujuk pada serangan pasukan Rusia di wilayah Ukraina timur.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pertempuran Donbass telah dimulai, merujuk pada serangan pasukan Rusia di wilayah Ukraina timur.
"Kami sekarang dapat mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran Donbas, yang telah lama mereka persiapkan," kata Zelensky.
"Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari," imbuhnya.
Dalam sebuah postingan media sosial, militer Ukraina mengatakan "perang fase kedua telah dimulai".
Pertempuran kali ini dikhawatirkan akan lebih sengit daripada perang mana pun sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.
Baca juga: UNICEF: Lebih dari 6 Juta Warga Ukraina Berjuang Setiap Harinya untuk Memperoleh Air Minum
Dimana letak Donbass? Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass) (via BBC.com)
Dilansir ABC Net Australia, Donbass atau Donbas mengacu pada wilayah Donetsk dan Luhansk di tenggara Ukraina.
Sementara itu, menurut laporan BBC, yang dimaksud Donbas oleh Putin adalah keseluruhan dari dua wilayah besar di timur yakni Luhansk dan Donetsk, yang membentang dari luar Mariupol di selatan sampai ke perbatasan utara.
Daerah ini merupakan jantung industri, yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia.
Di tempat inilah, tumbuh kelompok separatis yang didukung Moskow yang memerangi pemerintah Ukraina selama delapan tahun terakhir.
Sebelum invasi, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menyatakan telah mengakui deklarasi kemerdekaan independen wilayah ini. Pemberontak separatis menguasai sekitar sepertiga wilayah Donbass sejak pertempuran dimulai pada 2014.
Pertempuran tersebut dipicu penolakan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych, untuk menyetujui perjanjian perdagangan bebas bersama Uni Eropa (UE) dengan alasan ingin lebih dekat dengan Rusia.
Pemerintah Ukraina berikutnya, mengecualikan separatis yang didukung Rusia dari pembicaraan tentang wilayah Donbas, yang mana membuat marah Kremlin dan pemberontak.
Insiden itu memulai ketegangan di wilayah Donbass, dimana para pemberontak memerangi pasukan Ukraina. Pada 24 Februari 2022, Kremlin meluncurkan "operasi militer khusus" di Donbas, tetapi kemudian berkembang menjadi invasi skala penuh ke Ukraina.
Dalam beberapa minggu terakhir, setelah gagal merebut Kyiv, Kremlin menyatakan bahwa Donbas adalah tujuan utamanya dalam perang.
Setelah menarik diri dari ibu kota, pasukan Rusia mulai berkumpul kembali dan memperkuat pasukan darat di timur Ukraina menjelang pertempuran besar.
Pada Senin (18/4/2022) lalu, Sekretaris Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov mengonfirmasi perang di Donbas dan wilayah utara.
"Pagi ini, di hampir seluruh garis depan wilayah Donetsk (timur), Luhansk dan Kharkiv, para penjajah berusaha menerobos pertahanan kami," kata Danilov.
Mengapa Putin ingin menaklukkan Donbas?