Rabu, 20 Maret 2019

dr Medrin secara resmi menyatakan dirinya untuk maju di Pilwako Sungai Penuh 2020.

Sungai Penuh, 21 Maret 2019
TanahmnoNews, Pemilihan Wali Kota Sungai Penuh masih 2020 mendatang. Namun banyak tokoh yang menyatakan siap untuk maju di pilwako.

Seperti dr Medrin secara resmi menyatakan dirinya untuk maju di Pilwako Sungai Penuh 2020. Hal itu disampaikannya saat bertemu sejumlah awak media di Sungai Penuh dan Kerinci

"Saya secara serius menyatakan maju sebagai calon wali kota Sungai Penuh," tegas Medrin.

Katanya, niat maju memang sudah melalui pertimbangan yang panjang. Ha itu memang karena ingin membuat Kota Sungai Penuh bisa lebih maju lagi.

"Saya ingin membuat Sungai Penuh bisa lebih sehat lagi. Sehat disegala sisi, artinya sehat ekonomi, kesehatan, pembangunan dan lainnya. Bukan sebagai tempat untuk mencari uang," sebutnya.

Terkait dengan keinginannya tersebut, ia mengaku telah mendapat dukungan dari keluarga. Bahkan dirinya juga sudah mulai melakukan sosialoasi ke tengah masyarakat.

Seperti menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat. Bukan hanya penduduk asli kota Sungai Penuh, komunikasi juga ia lakukan dengan warga pendatang yang berdomisili di Kota Sungai Penuh, seperti suku Minang, Batak dan lainnya.

"Karena ingin maju saya juga siap untuk berhenti menjadi pegawai negeri sipil," ungkapnya.

Ia juga mengaku, telah menjalin komunikasi dengan parpol parpol. Sebab ia berkeinginan maju melalui jalur parpol.

"Dengan parpol kita terus menjalin komunikasi," ucapnya.

Selasa, 19 Maret 2019

dr.Medrin Joni Dpt, Bakal Maju di Pilwako Sungai Penuh

Sungai Penuh, 20 Maret 2019
TanahmnowNews, Suhu politik menuju kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh mulai terasa. Meski baru akan dihelat 2020 mendatang, sejumlah nama tampaknya sudah mempersiapkan diri.

Salah satunya dr. Meidrin Joni. Ketua PSSI dan PBSI Provinsi Jambi ini terlihat semakin serius karena dikabarkan acap kali menerima kunjungan masyarakat Kota Sungai Penuh.

Meidrin Joni saat dikonfirmasi TanahmnowNews, keseriusannya untuk ikut bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan tahun itu di Kota Sungai Penuh.

"Sebagai putra daerah tentu kita ingin membangun daerah sendiri," katanya

Saat ini, lanjut Meidrin, dirinya terus turun ke tengah masyarakat untuk mendongkrak popularitas. "Kita terus sosialisasi. Yang jelas kita positif maju," tukasnya. (Pit)

 

Jumat, 01 Maret 2019

Seorang anak muda ingin keluar dari rumahnya, karena tak suka diomeli oleh kedua orang tuanya, dia ingin menyewa rumah dan kemudian apa yang terjadi

Sungai Penuh, 2 Maret 2019
TanahmnowNews, Seorang putra tidak suka tinggal di rumah, karena ayah ibunya selalu ‘ngomel’, ia tak suka bila ayahnya mengomelinya untuk hal-hal kecil ini....

"Nak ! Kalau keluar kamar matikan kipas anginnya."
“Matikan TV, jangan biarkan hidup tapi tak ada yang menonton !
“Simpan pena yang jatuh ke kolong meja di tempatnya !”
Tiap hari dia harus ta'at pada hal-hal ini sejak kecil, saat bersama keluarga di rumah.
Maka tibalah hari ini, saat dia menerima panggilan untuk wawancara kerja...
“Dalam hati dia berkata : "Begitu mendapat pekerjaan, saya akan sewa rumah sendiri.
Tak akan ada lagi omelan ibu ayah," begitu pikirnya.

Ketika hendak pergi untuk interview, ayahnya berpesan :

“Nak ! Jawablah pertanyaan yang diajukan tanpa ragu-ragu.

Bahkan jika engkau tidak tahu jawabannya, katakan sejujurnya dengan percaya diri....”

Ayahnya memberinya uang lebih banyak dari ongkos yang dibutuhkan untuk menghadiri wawancara....

Setiba di pusat wawancara, diperhatikannya bahwa tidak ada penjaga keamanan di gerbang.

Meskipun pintunya terbuka, gerendelnya menonjol keluar, dan bisa membuat yang lewat pintu itu menabrak atau bajunya tersangkut grendel.

Dia geser gerendel ke posisi yang benar, menutup pintu dan
masuk menuju kantor.

Di kedua sisi jalan dia lihat tanaman bunga yang indah.
Tapi ada air mengalir dari selang dan tak ada seorang pun disekitar situ.
Air meluap ke jalan setapak.

Diangkatnya selang dan diletakkannya di dekat salah satu tanaman dan melanjutkan kembali langkahnya.

Tak ada seorang pun di area resepsionis.
Namun, ada petunjuk bahwa wawancara di lantai dua. ...

Dia perlahan menaiki tangga.

Lampu yang dinyalakan semalam masih menyala, padahal sudah pukul 10 pagi.

Peringatan ayahnya terngiang di telinganya :

"Mengapa kamu meninggalkan ruangan tanpa mematikan lampu ?"

Dia merasa agak jengkel oleh pikiran itu, namun dia tetap mencari saklar dan mematikan lampu.

Di lantai atas di aula besar dia lihat banyak calon duduk menunggu giliran.

Melihat banyaknya pelamar, dia bertanya-tanya, apakah masih ada peluang baginya untuk diterima ?

Diapun menuju aula dengan sedikit gentar dan menginjak karpet dekat pintu bertuliskan "Selamat Datang" ...

Diperhatikannya bahwa karpet itu terbalik. Spontan saja dia betulkan, walau dengan sedikit kesal.

Dilihatnya di beberapa baris di depan banyak yang menunggu giliran, sedangkan barisan belakang kosong.

Terdengar suara kipas angin, dimatikanya kipas yang tidak dimanfaatkan dan duduk di salah satu kursi yang kosong....

Banyak pria memasuki ruang wawancara dan segera pergi dari pintu lain.

Sehingga tak mungkin ada yang bisa menebak apa yang ditanyakan dalam wawancara.

Tibalah gilirannya, dia masuk dan berdiri di hadapan pewawancara dengan agak gemetar dan pesimis....

Sesampainya di depan meja,  pewawancara langsung mengambil sertifikat, dan tanpa bertanya langsung berkata :
"Kapan Anda bisa mulai bekerja ?"

Dia terkejut dan berpikir, "apakah ini pertanyaan jebakan, atau tanda bahwa telah diterima untuk bekerja disitu ?"
Dia bingung.

Apa yang Anda pikirkan ?" tanya sang boss lalu melanjutkan :

"Kami tidak mengajukan pertanyaan kepada siapa pun di sini.

Sebab hanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan, kami tak akan dapat menilai siapa pun.

Tes kami adalah untuk menilai sikap orang tersebut...

Kami melakukan tes tertentu berdasarkan sikap para calon...

Kami mengamati setiap orang melalui CCTV, apa saja yg dilakukannya ketika melihat  gerendel di pintu, selang air yang mengalir, keset "selamat datang", kipas atau lampu yang tak perlu...

Anda satu-satunya yang melakukan.
Itu sebabnya kami memutuskan untuk memilih Anda !”

Hatinya terharu, dia ingat ayahnya....
Dia yg selalu merasa jengkel terhadap disiplin dan omelan ibu ayahnya.

Kini dia menyadari bahwa justru omelan dan disiplin yg ditanamkan orang tuanyalah yang membuatnya diterima pada perusahaan yang diinginkannya...

Kekesalan dan kemarahannya pada ayahnya seketika sirna...

.....Hanya Anda satu-satunya yang melakukan apa yang kami harapkan dari seorang manajer, maka kami putuskan menerima Anda bekerja disini.......

Ayah ! Ma'afkan anakmu,  bisiknya dalam hati penuh rasa haru dan bersyukur.

Dia akan minta maaf kepada ayahnya, dia akan ajak ayahnya melihat tempat kerjanya...
Dia pulang ke rumah dengan bahagia...

Apapun yang orang tua katakan pada anaknya,  adalah demi kebaikan anak-anak itu sendiri, untuk menyiapkan masa depan yang baik !

"Batu karang tak akan menjadi patung yang indah bernilai tinggi, jika tak dapat menahan rasa sakit saat pahat bekerja memotongnya"...

Untuk menjadi pribadi  yang indah, kita perlu menerima dan mematuhi nasehat yang baik.

Kebiasaan baik akan muncul dari perilaku buruk yang dipahat dan dibuang dari diri kita...

Ibu menggendong anak di pinggangnya untuk memeluk, memberi makan dan untuk membuatnya tidur..

Tetapi ayah mengangkat anak dan mendudukkan di pundaknya, untuk membuatnya melihat dunia yang tidak bisa dilihat anaknya...

Ayah dan ibu adalah pahlawan, yang kasih sayangnya layaknya guru yang mendampingi anak sepanjang kehidupan...

Perlakukanlah orangtua sebaik-baiknya, agar jadi contoh dan bimbingan dari generasi ke generasi, yang menerima estafet kehidupan...

Untuk dibagikan ke para orang tua dan anak-anak tercinta....

Semoga bermanfaat

AYO KITA DUKUNG BERSAMA Bapak Medrin Joni Depati PUTRA DAERAH DARI PESISIR BUKIT SUKSES DI RANTAU  MAU MEMIMPIN DAN MEMAJUKAN KOTA SUNGAI PENUH ⏹️CAWAKO 2021 - 2025
Baca juga artikel berikut ini:


Pidato BJ Habibie viral.Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya. SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT



Sungai Penuh, 1Maret 2019
TanahMnowNews, Ketika BJ Habibie berpidato di Kairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih manfaat untuk umat Islam. Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama.

Sepi penghuni...
Istri sudah meninggal...
Tangan menggigil karena lemah...
Penyakit menggerogoti sejak lama...
Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

3 anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri...
Ada yang sekarang berkarir di luar negeri...
Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi...
Dan ada pula yang jadi pengusaha ...
Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol semuanya kaya raya...
Namun....
Saat tua seperti ini dia 'Merasa Hampa', ada 'Pilu Mendesak' disudut hatinya..

Tidur tak nyaman...
Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa dan enegik yang penuh kenangan. Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...

Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya...._
Dari sudut mata ada air yang menetes.. Rindu dikunjungi anak anaknya
Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain..._
Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....
Sudah terlanjur melemah...
Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak...
Sepanjang waktu ...
Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya... Atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti_
Hanya menunggu sesuatu yang tak pasti...
Yang pasti hanyalah KEMATIAN.
Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya..._
Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...
Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang..._
Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?
Kira-kira jika malaikat 'Datang Menjemput', akan seperti apakah kematian nya nanti.
Siapa yang akan memandikan ?
Dimana akan dikuburkan ??
Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?
Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?
Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula...
Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ???
Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???
Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama??? Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja..._
'Kalau lah Sempat' menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat2 di Jalan Allah yang lainnya... 
AYO KITA DUKUNG BERSAMA Bapak Medrin Joni Depati PUTRA DAERAH DARI PESISIR BUKIT SUKSES DI RANTAU  MAU MEMIMPIN DAN MEMAJUKAN KOTA SUNGAI PENUH ⏹️CAWAKO 2021 - 2025
Baca juga artikel berikut ini:


'Kalau lah Sempat' dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......

'Kalau lah Sempat' memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan.....

'Kalau lah Sempat' membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan handai taulan......

Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi 'Amal Penolong' nya .....

Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang Shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan
Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan dan  diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'Meneteskan Air Mata' mendoakan orang tuanya.
Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama..

KALAULAH SEMPAT
Mengapa kalau sempat ?
Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ? Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius
Menyiapkan Bekal' untuk menghadap-NYA dan 'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNya?
Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang bisa melalaikan.....
Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang dan kekal di akhir Hidup kita.
yang menulis dan menyebarkan catatan ini semoga menjadi sodaqoh ilmu dan ladang amal Shaleh)_

Teruslah menjadi Pejuang Dakwah dan menabur Kebajikan selama hayat masih dikandung badan meski hanya sepotong pesan.

Semoga Bermanfaat...!

Caca juga artikel berikut ini

Politik

Debat Kedua Capres di Mata Netizen, Jokowi Disorot Salah Data, Prabowo Soal Unicorn Debat kedua Pilpres 2019. ©Liputan6.com/Faizal...